Skip to main content

Penggunaan This dalam Arrow Function di Javascript

Perbedaan karakteristik dari arrow function dan regular function selanjutnya ada pada penggunaan keyword this. Penjelasan dari this sendiri menyusul di materi class. Namun kita akan bahas sedikit mengenai ini untuk menggambarkan perbedaan ketika this digunakan oleh arrow function dan regular function.
Jika sebuah regular function dipanggil dengan menggunakan keyword new. Maka nilainya akan menjadi objek, contohnya:

  1. function People(name, age, hobby) {

  2.     this.name = name;

  3.     this.age = age;

  4.     this.hobby = hobby;

  5. }

  6.  

  7. const programmer = new People("John", 18, ["Coding", "Read book", "Ping-pong"]);

  8.  

  9. console.log(programmer.name);

  10. console.log(programmer.age);

  11. console.log(programmer.hobby);

  12.  

  13. /* output:

  14. John

  15. 18

  16. [ 'Coding', 'Read book', 'Ping-pong' ]

  17. */


Objek yang dibuat menggunakan function dengan keyword new, sama halnya seperti kita membuat objek seperti menggunakan objek literals { }.

  1. const programmer = {

  2.     name: "John",

  3.     age: 18,

  4.     hobby: ["Coding", "Read book", "Ping-Pong"]

  5. }

  6.  

  7. console.log(programmer.name);

  8. console.log(programmer.age);

  9. console.log(programmer.hobby);

  10.  

  11. /* output:

  12. John

  13. 18

  14. [ 'Coding', 'Read book', 'Ping-pong' ]

  15. */


Pada objek, this keyword mengembalikan nilai objeknya sendiri. this dapat digunakan untuk mengelola properti pada objeknya. Namun jika fungsi dipanggil tanpa menggunakan keyword new, this akan memiliki nilai global object (Window jika di browser).
Sedangkan fungsi yang dibuat dengan menggunakan gaya arrow tidak akan pernah memiliki nilai this, yang artinya kita tidak pernah bisa membuat objek menggunakan arrow function. Jika kita menggunakan this pada arrow function maka nilai this tersebut merupakan nilai objek di mana arrow function itu berada.
Perhatikan kedua contoh kode berikut:

  1. function People(name, age, hobby) {

  2.     this.name = name;

  3.     this.age = age;

  4.     this.hobby = hobby;

  5. }

  6.  

  7.  

  8. // menambahkan introMyself ke People

  9. People.prototype.introMyself = function () {

  10.     // this -> People

  11.     setTimeout(function() {

  12.        // this -> ??

  13.         console.log(`Hello! Nama saya ${this.name}, umur saya ${this.age}.`)

  14.         console.log(`Hobby saya adalah ${this.hobby}`)

  15.     }, 300)

  16. }

  17.  

  18.  

  19. const programmer = new People("John", 18, ["Coding", "Read book", "Ping-pong"]);

  20. programmer.introMyself();

  21.  

  22.  

  23. /* output:

  24. Hello! Nama saya undefined, umur saya undefined.

  25. Hobby saya adalah undefined

  26. */




  1. function People(name, age, hobby) {

  2.     this.name = name;

  3.     this.age = age;

  4.     this.hobby = hobby;

  5. }

  6.  

  7.  

  8. // menambahkan introMyself ke People

  9. People.prototype.introMyself = function () {

  10.     // this -> People

  11.     setTimeout(() => {

  12.         // this -> People

  13.         console.log(`Hello! Nama saya ${this.name}, umur saya ${this.age}.`)

  14.         console.log(`Hobby saya adalah ${this.hobby}`)

  15.     }, 300)

  16. }

  17.  

  18.  

  19. const programmer = new People("John", 18, ["Coding", "Read book", "Ping-pong"]);

  20. programmer.introMyself();

  21.  

  22.  

  23.  

  24.  

  25. /* output:

  26. Hello! Nama saya John, umur saya 18.

  27. Hobby saya adalah Coding,Read book,Ping-pong

  28. */


Fungsi yang dituliskan di dalam setTimeout() dipanggil tanpa new. Itu berarti nilai dari this jika digunakan di dalam fungsi tersebut adalah global object. Itulah mengapa output akan menghasilkan nilai undefined ketika properti nameage, dan hobby dipanggil.
Berbeda ketika kita menuliskan arrow function di dalam setTimeout(), nilai this memiliki nilai objek sesuai dengan konteksnya (People). Arrow function akan sangat berguna untuk kasus seperti ini

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Menggunakan API Dan Fetch di dalam Web Sederhana

Apakah Anda sudah berhasil menerapkan Fetch dalam menampilkan data dari API TheSportDB? Jika belum, yuk kita lakukan bersama-sama! Pada dokumentasi API menyebutkan bahwa, untuk mendapatkan daftar klub olahraga kita dapat menggunakan target url:  https://www.thesportsdb.com/api/v1/json/1/searchteams.php?t=Arsenal Sebelum menuliskan langsung pada proyek dengan fetch, biasakan ketika hendak mengkonsumsi API biasakan untuk mencobanya menggunakan aplikasi Postman terlebih dahulu. Jika target url tersebut diakses melalui Postman dengan GET Request, maka akan menghasilkan response dengan struktur JSON yang tampak pada  tab Body . Pada response JSON yang dihasilkan menampung satu  key  dengan nama  teams  yang memiliki  value  berupa sebuah array. Di dalam array tersebut menampilkan banyak data terkait klub olahraga yang memiliki nama Arsenal. Kita dapat memanfaatkan key  strTeam  untuk mendapatkan nama klub,  strTeamBadge  untuk mendapatkan logo klub, dan  strDescriptionEN  untuk mendapatkan

Contoh Penggunaan Default Parameters Di Javascript

Dengan menggunakan default parameters, nilai pada parameter tidak akan menghasilkan  undefined  walaupun kita tidak memberikan nilai ketika fungsi tersebut dipanggil. Default parameter dapat digunakan pada regular function ataupun arrow function. Berikut contoh dari penggunaan default parameter: Regular Function function sayHello ( name = "Stranger" , greet = "Hello" ) {     console . log ( `${greet} ${name}!` ); }   sayHello ( "Dimas" ,   "Hai" ); sayHello ();   /* output: Hai Dimas! Hello Stranger! */ Arrow Function const sayHello = ( name = "Stranger" , greet = "Hello" ) => console . log ( `${greet} ${name}!` );     sayHello ( "Dimas" ,   "Hai" ); sayHello ();     /* output: Hai Dimas! Hello Stranger! */ Pada contoh di atas, kita menggunakan tanda assignment (=) untuk menetapkan parameter  name  dengan nilai default  “Stranger” , dan parameter greet dengan nilai default  “Hello” . Hal ini

Belajar Babel Loader Javascript ES6

Apa itu  babel  atau  babel.js ? Babel merupakan sebuah transpiler yang bertugas untuk mengubah sintaks JavaScript modern (ES6+) menjadi sintaks yang dapat didukung penuh oleh seluruh browser. JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang berkembang sangat pesat. Komunitasnya besar, dan tiap tahun selalu terdapat versi yang baru.  Namun perkembangan yang pesat tadi ternyata membutuhkan waktu yang lama untuk diadaptasi oleh browser atau Node.js. Lalu jika kita ingin mencoba sintaks terbaru di JavaScript apakah kita perlu menunggu hingga seluruh browser berhasil mengadaptasi pembaharuan tersebut? Tentu tidak!  Dengan babel Anda dapat menuliskan sintaks JavaScript versi terbaru tanpa khawatir memikirkan dukungan pada browser. Karena babel akan mengubah sintaks yang kita tuliskan menjadi kode yang dapat diterima browser. Jika Anda penasaran bagaimana cara babel bekerja, babel menyediakan sebuah playground yang dapat kita manfaatkan untuk mengubah sintaks JavaScript modern (ES6+) menjadi sin